Ceklisdua.net| Musi Banyuasin, 11 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) hari ini melaksanakan pelantikan sejumlah pejabat struktural di lingkungan pemerintahan daerah. Rotasi dan pengisian jabatan ini disebut sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan percepatan pelayanan publik.
Namun, pelantikan tersebut mendapat sorotan dari Resi, seorang aktivis perempuan dan pemerhati kebijakan publik di Muba. Ia mengingatkan agar proses pelantikan tidak hanya dijadikan ajang formalitas birokrasi, melainkan harus benar-benar menghasilkan percepatan kinerja dan perbaikan tata kelola pemerintahan.
“Masyarakat menunggu perubahan nyata, bukan sekadar pelantikan simbolik. Pejabat yang baru dilantik harus segera kerja, dan kinerjanya harus bisa dirasakan masyarakat, terutama di sektor pelayanan dasar,” ujar Resi dalam pernyataannya kepada media.
Menurutnya, setiap rotasi jabatan harus memiliki dasar penilaian yang objektif, profesional, dan berbasis capaian kerja. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dan kelompok rentan dalam proses pengambilan kebijakan.
“Kami ingin memastikan bahwa pelantikan ini bukan semata soal loyalitas, tetapi juga soal kompetensi. Jangan sampai mutasi ini justru menghambat, bukan mempercepat. Muba butuh pemimpin teknis yang responsif dan punya integritas,” tegas Resi.
Sebagai aktivis perempuan, Resi juga menyoroti minimnya keterwakilan perempuan dalam posisi strategis di lingkup birokrasi Muba. Ia mendorong agar Pemkab lebih aktif menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam struktur kepemimpinan.
“Perempuan juga punya kapasitas memimpin. Saatnya Muba menunjukkan komitmen terhadap kesetaraan dengan memberikan ruang lebih besar bagi perempuan di posisi strategis, bukan hanya simbolik,” tambahnya.
Resi berharap pelantikan ini menjadi awal dari perbaikan birokrasi yang lebih cepat, bersih, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Red
