Surabaya, Ceklisdua.net – Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya — Sabtu malam ini bukan sekadar pertandingan biasa bagi Persebaya Surabaya. Saat Bajol Ijo menjamu Persis Solo dalam lanjutan BRI Liga 1 2025/2026, ada satu nama yang menjadi pusat perhatian:Bruno Moreira.
Gelandang asal Brasil itu menorehkan tonggak bersejarah penampilan bersama Persebaya. Sebuah angka yang tidak lahir dari keberuntungan, melainkan dari loyalitas, konsistensi, dan perjuang penjang.
Bruno datang ke Surabaya pada musim 2021/2022 dengan ekspektasi tinggi, namun perjalanan awalnya tak selalu mulus. Kritik tajam sempat menghampiri, bahkan tagar Bruno Out Bruno pernah menggema. Namun, di situlah mental dan dedikasi Bruno diuji. Perlahan, ia menjawab semua keraguan dengan kerja keras di lapangan, mengubah cibiran menjadi tepuk tangan.
Empat pelatih telah datang dan pergi, strategi berganti, tetapi satu hal tak berubah semangat Bruno mengenakan lambang suro dan Boyo di dada. Dalam seratus laga, ia telah mencatatkan gol-gol penting, menjadi motor serangan, sekaligus teladan profesionalisme bagi rekan setimnya.
Pelatih Eduardo Perez menyebut Bruno sebagai simbol loyalitas Persebaya modern pemain yang bukan hanya bertahan karena kontrak, tapi karena cinta pada klub dan kota. “Bruno bukan sekadar pemain asing. Ia bagian dari keluarga besar Persebaya,” ujar Perez dalam konferensi jelang laga.
Malam ini, seratus penampilan itu bukan akhir, melainkan babak baru. Bruno Moreira tak hanya membawa sejarah pribadi, tapi juga semangat seluruh Bonek dan Bonita yang tak pernah berhenti mendukung.
Penulis: EKO SH/PimRed










