Gersik, Ceklisdua.net – Sore itu, Sabtu 6 Desember 2025, suasana di kawasan Kali Legundi yang berada di perbatasan Driyorejo, Gresik dan Sidoarjo seharusnya berjalan seperti biasa. Namun sekitar pukul 14.20 WIB, ketenangan itu pecah oleh kepanikan ketika seorang siswa kelas tiga SMP dilaporkan terpeleset dan tenggelam saat bermain bersama teman-temannya.
Korban, yang menurut keterangan warga tinggal di sebuah rumah kos di daerah Njrebeng, Sido Mulyo, Sidoarjo, awalnya terlihat menikmati permainan prosotan di bantaran sungai yang cukup licin setelah diguyur hujan pada malam sebelumnya. Beberapa saksi mata menuturkan bahwa anak-anak tersebut telah bermain cukup lama, tepat di saat waktu beranjak menuju azan Asar.
Di tengah keceriaan itu, insiden terjadi begitu cepat. Salah satu anak terpeleset pada permukaan tanah miring dekat bibir sungai. Tubuhnya terjatuh ke aliran sungai yang arusnya sedang meningkat. Teman-temannya yang melihat kejadian tersebut panik dan berteriak meminta pertolongan. Namun, dalam hitungan detik, korban terseret arus dan menghilang di kedalaman Kali Legundi yang dikenal memiliki pusaran air di beberapa titik.
Warga sekitar langsung berhamburan menuju lokasi, sebagian berusaha menelusuri tepian sungai dengan alat seadanya, sementara yang lain segera menghubungi petugas. Beberapa warga menyampaikan bahwa daerah itu sebenarnya sudah sering diingatkan agar tidak digunakan bermain terlalu dekat dengan aliran sungai, terutama saat debit air naik.
Tak berselang lama, Tim Basarnas tiba di lokasi dengan membawa perahu karet. Personel penyelam langsung diterjunkan untuk melakukan penyisiran menyeluruh di area yang diduga menjadi titik hilangnya korban. Operasi pencarian berlangsung intens, menyisir sungai dari permukaan hingga titik-titik yang dianggap berpotensi menjadi lokasi korban tersangkut. Setiap meter aliran sungai dipantau dengan seksama, sementara warga sekitar terus memadati tepian sungai, berharap ada kabar baik dari petugas.
Hingga berita ini disusun, pencarian masih berlangsung. Tim gabungan Basarnas, relawan, serta warga setempat terus bekerja melawan waktu, menyisir sepanjang aliran Kali Legundi di perbatasan Sidoarjo-Gresik. Situasi di lokasi masih kondusif, namun tegang, dengan harapan besar agar korban dapat segera ditemukan.
Insiden ini kembali menjadi pengingat penting mengenai bahaya bermain di area sungai, terutama ketika debit air meningkat dan kondisi permukaan tanah licin. Warga berharap peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi orang tua dan pihak sekolah dalam memberikan edukasi keselamatan kepada anak-anak.
Penulis: EKO S,.H.










