Berita Terkini

Ketum HMTN MP Pusat Berkunjung Langsung ke Masyarakat di Desa Pasir Kosik

9
×

Ketum HMTN MP Pusat Berkunjung Langsung ke Masyarakat di Desa Pasir Kosik

Sebarkan artikel ini

CEKLISDUA.NET, Kabupaten Paluta, Sumut – Ketua Umum (Ketum) dari Himpunan Masyarakat Tani Nusantara Merah Putih (HMTN MP) Azril Aska. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa dirinya akan memberikan dukungan penuh untuk memperjuangkan hak masyarakat desa Kosik Putih, kecamatan Simangambat, kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis, 19 Juni 2025.

Ketum HMTN MP yang datang bersama para anggotanya, langsung disambut Wakil Bupati Paluta guna membahas polemik dan atensi masyarakat desa Kosik Putih di kecamatan Simangambat, kabupaten Paluta. Wakil bupati Basri Hasibuan mengapresiasi dan mendukung program HMTN MP untuk kesejahteraan petani, khususnya di desa Kosik Putih.

Didampingi oleh Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) HMTN MP Sumatra Utara, P Sihotang yang secara singkat memaparkan kronologisnya. “Sampai saat ini, laporan sudah sampai ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HMTN MP, agar kami juga berkordinasi dengan institusi pemerintah pusat untuk menyampaikan aspirasi validasi dan klarifikasi demi memperjuangkan hak masyarakat kurang lebih 1500 KK dan luas lahan 14 ribu hektare.” Ucap P Sihotang.

Selanjutnya Nasril akan menyampaikan aspirasi masyarakat desa Pasir Kosik, sesuai dengan data yang sudah dikirim ke DPP HMTN MP seluas 14.000 hektare yang saat ini statusnya adalah milik negara, dan bersamaan juga disita negara seluas 47.000 hektare yang ada sekitar 14.000 hektare hak masyarakat desa Pasir kosik. Sebelumnya pada tahun 2006 sudah digarap oleh para petani masyarakat desa dan secara paksa lahan tersebut telah diambil paksa oleh perusahaan swasta Torganda, DL Sitorus dengan cara yang sangat kejam. “Maka saya selesai agenda ini akan lanjut berkordinasi dengan institusi terkait di bidangnya, agar lahan itu segera dikembalikan ke masyarakat desa Kosik Putih.” Ujarnya.

Ditempat yang sama, Mujiono selaku Tokoh Masyarakat lanjut menyampaikan keluh kesah masyarakat desa Kosik Putih pasca perampasan lahan yang sebelumnya sudah digarap oleh masyarakat hingga berdampak pada kejiwaan warganya. “Ada yang sampai depresi gila dan sampai rumahnya dibakar. Saya berharap melalui HMTN MP bisa membantu agar lahan yang sudah disita negara dapat dikembalikan ke masyarakat desa Kosik Putih.” Harapnya.

Di tengah-tengah acara seorang ibu yang mengaku seorang janda dan hidup sebatangkara juga menyampaikan ke awak media agar bisa langsung tersampaikan ke Presiden RI, Prabowo Subianto dan pemerintah pusat di Jakarta. “Saya minta agar Presiden Prabowo mendengar keluh kesah masyarakat desa Kosik Putih yang saat ini kebun dan lahan pertanian kami dirampas PT Torganda yang sekarang ini disita negara, agar dapat dikelola kembali masyarakat oleh desa Kosik Putih.” Ungkapnya.

Harapan ibu-ibu di desa Kosik Putih itupun terwakili oleh ibu paruh baya dengan gaya khas daerah yang bercampur bahasa khas medok Jawa tengah itu sambil menangis di tengah tengah acara. Dirinya berharap kepada HMTN MP Pusat agar dapat menyampaikan aspirasi para ibu dan janda di masyarakat desa Kosik Putih dengan penuh haru.

Kemudian, Margono selaku tokoh masyarakat setempat menambahkan cerita, bahwa pada tahun 1996 membuka kawasan hutan yang diserahkan desa kepada masyarakat masih dalam bentuk hutan belantara, setelah kami bertani PT Torganda dan DL Sitorus CS secara kejam menggusur tanah yang kami garap secara paksa dari perusahaan PT Torganda. “Kami warga desa Kosik Putih lebih awal membuka pertanian karet, kelapa sawit dan palawija.” Ulas Margono.

Kemudian Tokoh Agama, KH Khambali yang turut memberikan himbauan agar masyarakat Desa Kosik Putih agar selalu berdoa menurut agama dan keyakinannya masing-masing. “Marilah kita terus berdoa untuk hal ini. Bagi muslimnya, penuhkan jamaah di masjid dan yang Kristen, rajin ibadah ke gereja, karena segala sesuatu nya atas pertolongan Allah SWT. Tanda dari makmurnya suatu negeri itu, karena rajin ibadahnya penduduk itu sendiri. Jelas KH Khambali.

Pada penutup dari acara tersebut, Ketum HMTN MP pun berjalan beriringan bersama rombongan dan para tokoh agama serta tokoh masyarakat yang diikuti masyarakat setempat sambil bersorak, “hidup petani Indonesia, hidup presiden Prabowo,” secara berulang-ulang.

Reporter: Jefri/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *