Surabaya, Ceklisdua.net – Bonek menyusuri jalanan Surabaya untuk Sumatra, Bencana yang melanda Sumatra kembali menyisakan duka mendalam bagi saudara-saudara kita di sana. Namun di tengah kabar pilu itu, ada secercah harapan yang lahir dari kepedulian. Komunitas Bonek dan Bonita Surabaya kembali menunjukkan bahwa kesetiaan mereka tidak hanya untuk komunitas, tetapi juga untuk kemanusiaan.
Di bawah koordinasi Cak Andre Bongol, gerakan Bonek Peduli turun ke jalan untuk menggalang bantuan, mengetuk hati warga, dan menunjukkan bahwa solidaritas bukan sekadar slogan melainkan tindakan nyata.
Gerakan ini berlangsung di berbagai lokasi dan waktu berikut:
1. Jl. Tuwowo — 6 Desember 2025 | 14.00 – selesai
2. Jl. Tunjungan — 6 Desember 2025 | 19.00 – selesai
3. Jl. Demak — 7 Desember 2025 | 09.00 WIB – selesai
4. Jl. Kali Ondo — 7 Desember 2025 | 15.00 WIB – selesai
5. Jl. Kletek — 7 Desember 2025
6. Alun-Alun Sidoarjo — 13 Desember 2025
7. Jalan Wonokromo – Jagir — 7 & 14 Desember 2025 | 15.00 WIB – selesai
8. Jl. Siola — 12–14 Desember 2025 | 13.00 – selesai
9. Jl. Kertajaya — jadwal menyusul
Di setiap titik, BONEK membawa semangat yang sama: membantu, meringankan beban, dan mengajak masyarakat sekitar untuk turut serta. Aksi ini tidak hanya soal dana, tetapi juga bentuk dukungan moral bagi korban bencana yang tengah berjuang memulihkan hidup.
Ketika Kepedulian Menjadi Identitas, Banyak yang mengenal Bonek sebagai suporter fanatik. Namun hari-hari ini, mereka memperlihatkan sisi lain yang begitu hangat: hati yang peka terhadap penderitaan sesama. Mereka turun ke jalan bukan untuk merayakan kemenangan, melainkan untuk membawa harapan.
“Gerakan seperti ini membuktikan bahwa solidaritas masyarakat adalah kekuatan besar yang mampu melampaui batas daerah dan identitas. Ketika saudara kita tertimpa musibah, kita semua terpanggil untuk saling menguatkan”, ucap Andre Bongol.
Doa dan Harapan untuk Sumatra, Dari Surabaya hingga Sidoarjo, dari tangan-tangan relawan hingga uluran warga, satu pesan digaungkan: PRAY FOR SUMATRA!.
“Semoga para korban diberi ketabahan, proses pemulihan berjalan lancar, dan bantuan yang terkumpul dapat bermanfaat secara maksimal”, Tegasnya.
Di tengah segala keterbatasan, kepedulian selalu bisa menjadi jembatan yang menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia.
Penulis: EKO S.H.
