Ceklisdua.net, Kota Tangerang – Wiliam, seorang pengusaha pengepul minyak jelantah, memberikan klarifikasi atas pemberitaan viral yang menyebutkan bahwa usahanya ilegal dan melibatkan dugaan pemerasan oleh wartawan. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Wiliam kepada awak media saat ditemui di kantor gudangnya.
Wiliam membantah seluruh tudingan yang muncul dalam pemberitaan tersebut. Ia menegaskan bahwa tuduhan yang menyebutkan usahanya ilegal tidak berdasar dan mencemarkan nama baik.
“Saya tegaskan, usaha ini tidak ilegal. Pemberitaan yang mengatakan demikian adalah tidak benar dan telah merugikan nama baik saya,” kata Wiliam, Senin (9/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pernyataan soal Wartawan pemeras” yang di sebut bukan berasal dari diri nya melainkan dari pihak oknum yang mengatasnamakan media yang menyebutkan berulang kali media pemeras.
padahal william hanya menurutkan kalian pemeras bukanlah ke media atau wartawan tapi ke perorangan tersebut, ucapnya.
Wiliam menuturkan bahwa sebelumnya memang ada empat orang yang datang ke gudangnya secara berulang, bahkan hingga empat kali, dengan orang yang sama maupun yang berbeda.
” Mereka, menurut Wiliam, juga sempat meminta agar dana dikirim ke nomor rekening atau “nomor cantik” yang mereka berikan kepada salah satu karyawan Wiliam.
“Mereka datang ke gudang saya dengan cara yang sama. Jadi yang menyebut adanya pemerasan itu bukan saya, tapi berasal dari mereka sendiri. Saya hanya menunjuk empat orang yang datang ke gudang saya secara berulang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wiliam merasa keberatan karena namanya dan alamat gudangnya dicantumkan secara terang-terangan dalam pemberitaan dan di media sosial, termasuk TikTok. Ia menilai hal tersebut telah mencemarkan nama baik dan melanggar etika jurnalistik.
Untuk itu, Wiliam berencana akan membawa masalah ini ke Dewan Pers. Ia berharap tidak ada lagi penyebaran informasi yang tidak akurat dan mencemarkan nama baik pihak manapun.
“Saya akan melaporkan hal ini ke Dewan Pers karena nama saya dan alamat gudang saya telah dimuat di media sosial dan pemberitaan tanpa konfirmasi dan tanpa dasar yang jelas,” tegasnya.
Wiliam berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang telah beredar dan menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi kepada publik.